Perhelatan kompetisi olahraga terbesar di Indonesia digelar pada tahun 2016 ini. Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dilaksanakan oleh tuan rumah provinsi Jawa Barat. Sebanyak 44 cabang olahraga dipertandingkan dalam event ini. Salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan adalah sepatu roda. Pertandingan sepatu roda berlangsung pada tanggal 22-25 September 2016. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengirimkan sebelas atlet sepatu roda untuk berlaga dalam kompetisi ini. Kontingen DIY teridiri dari 6 atlet perempuan yaitu Chalila Addinawati, Inggrit Nur Rahmani Muslimah, Aradhana Wikanestri, Anggit Nur Malik Pawitra, Nadhila Afiati R., dan Anindya Wening Melati serta 5 atlet laki-laki yaitu M. Damar Sach Putra, Gabriel Tito Batistuta, Bayu Ridho Syarifuddin, Ardhiano Reza Maulana, dan Bayu Aji Saputra.
Terdapat beberapa nomor pertandingan yang diperebutkan medalinya, diantaranya Individual Time Trial (ITT) 300 meter putra dan putri, ITT 500 meter putra dan putri, ITT 1000 meter putra dan putri, Poin to Poin eliminasi 10.000 meter putra dan putri, relay 5.000 meter putra dan putri, eliminasi 15.000 meter putra dan putri, Team Time Trial 10.000 meter putra dan putri, serta marathon 42.000 meter putra dan putri. Pertandingan dilaksanakan di dua tempat yaitu track sepatu roda GOR Saparua, Bandung, Jawa Barat untuk nomor pertandingan ITT, Poin to Poin 10.000 meter, relay 5.000 meter, dan eliminasi 15.000 meter dan di Jalan Gede Bage, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung Jawa Barat untuk nomor pertandingan Team Time Trial dan Marathon.
Diantara nomor-nomor lomba yang dipertandingkan, kontingen DIY berhasil merebut 1 medali perak dan 2 medali perunggu. Medali perak diperoleh dari nomor ITT 300 meter atas nama Aradhana Wikanestri. Sedangkan medali perunggu diperoleh dari nomor ITT 500 meter atas nama Aradhana Wikanestri dan relay 5.000 meter putri (Inggrit Nur Rahmani Muslimah, Aradhana Wikanestri, Anindya Wening Melati, dan Nadhila Afiati R.).
Keberhasilan kontingen DIY tidak lepas dari kerja keras latihan para atlet, bimbingan para pelatih, dukungan sponsor, serta pendampingan tim FIRST dalam hal asuhan gizi. Selama tiga bulan terhitung dari bulan Juni 2016 hingga pelaksanaan PON bulan September 2016, tim FIRST melakukan penilaian status gizi, pemantauan makan serta monitoring harian, mingguan, maupun bulanan kepada 11 atlet tersebut. Pada saat berlangsungnya pertandingan, tim FIRST bertugas utuk menyiapkan makanan selama pertandingan. Nutrisi yang baik dapat mendukung terciptanya stamina yang prima. Stamina yang prima akan menunjang performa saat pertandingan.