Berawal dari sebuah pertanyaan dari seorang atlet yang pernah menjadi klien kami ketika melakukan pelayanan gizi, penulis tertarik untuk membuat tulisan bertemakan infused water. Suatu ketika, atlet tersebut mengatakan bahwa dirinya seringkali minum infused water. Kemudian sang atlet menanyakan apakah kebiasaannya tersebut baik atau tidak, apakah atlet perlu minum infused water sebab ada yang mengatakan bahwa infused water dapat digunakan sebagai cairan detoksifikasi dan tinggi antioksidan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas mengenai infused water terlebih dahulu.
Pernahkah Anda melihat sebuah botol berisi air putih dengan irisan buah-buahan, rempah-rempah, daun mint, atau tanaman herbal di dalamnya? Kemudian air tersebut disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa jam bahkan semalam. Cairan itulah yang disebut dengan infused water. Umumnya buah-buahan yang digunakan antara lain lemon, jeruk, kiwi, strawberry, dan timun. Jenis minuman ini memang sedang populer saat ini, sebab dilihat dari wujudnya lebih cantik dan menarik dibandingkan air putih saja. Cairan ini pun diklaim memiliki banyak manfaat. Infused water diklaim sebagai minuman yang dapat digunakan untuk mendetoksifikasi racun di dalam tubuh sebab kaya kandungan antioksidan, dan dapat membantu menurunkan berat badan.
Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Buah-buahan khususnya yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk dan lemon memang kaya kandungan antioksidan. Akan tetapi, bukan berarti air yang diberi irisan buah lemon dan jeruk lantas menjadi air yang kaya antioksidan. Manfaat antioksidan yang terkandung dalam buah justru berkurang apabila dikonsumsi dalam bentuk infused water sebab antioksidan akan rusak apabila bereaksi dengan oksigen pada molekul air. Manfaat antioksidan yang didapat akan lebih banyak apabila buah dimakan secara langsung. Tapi harus dipastikan kebersihan buah sebelum dikonsumsi. Sebaiknya mengonsumsi buah-buahan lokal yang terjamin dari penggunaan pestisida.
Selain sebagai antioksidan, infused water disebut dapat menurunkan berat badan. Hal ini dihubungkan dengan penggunaan buah yang lebih sedikit dibandingkan jika buah dibuat dalam bentuk jus. Selain itu, infused water juga tidak menggunakan gula sehingga rendah kalori. Pendapat ini mungkin saja benar apabila minum infused water diimbangi dengan pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik secara rutin dan terukur. Akan tetapi, minum infused water saja, tanpa melakukan aktivitas fisik, dan tetap makan dalam jumlah kalori yang besar tidak akan menurunkan berat badan Anda.
Kembali ke pertanyaan awal, perlukah infused water untuk atlet? Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya mengenai pentingnya hidrasi pada atlet, cairan merupakan zat yang sangat diperlukan oleh atlet dalam menunjang performa, baik sebelum, saat, dan setelah berolahraga. Memperhatikan hidrasi sebelum olahraga penting untuk mencegah terjadinya kram otot, menjaga konsentrasi dan membantu dalam proses recovery. Sedangkan pentingnya penggantian cairan setelah berolahraga salah satunya adalah untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang bersama keringat.
Infused water adalah salah satu jenis cairan yang dapat dipilih atlet sebagai cairan rehidrasi. Sebetulnya cairan ini merupakan modifikasi dari air putih yang dibuat tampilannya lebih cantik dan segar sehingga atlet yang tidak suka minum air putih menjadi lebih tertarik untuk meminumnya.
Kesimpulannya, minum adalah satu hal yang sangat penting yang harus dilakukan atlet pada sebelum, saat, dan setelah berolahraga. Kecukupan cairan tubuh menjadi hal yang harus dipenuhi oleh atlet setiap saat. Infused water dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan minuman untuk atlet namun bukan menjadi pilihan utama yang harus diasup oleh atlet.
Semoga bermanfaat.