Program penatalaksanaan gizi komprehensif telah dilakukan pada atlet Tim Nasional (TIMNAS) Sepak Bola PSSI U-19 selama 6 bulan menjelang persiapan menghadapi babak kualifikasi World Cup U-20 yaitu pada Piala AFC U-19 di Myanmar Bulan Oktober 2014 lalu. Tim Gizi yang saat itu terdiri dari Dosen Program Studi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Mirza Hapsari, ditemani dua asistennya Diana Pratiwi dan Nadia Hanun bekerja sama dengan tim Medis yang terdiri dari Dokter Tim dan Physiotherapist (dr. Alfan Nur Ashar dan Aditya Prameswara) berkolaborasi secara utuh dengan seluruh official team yang dipimpin oleh coach Indra Sjafri dalam mempersiapkan performa terbaik nya menuju AFC Cup Myanmar. Tim Gizi mendampingi dalam kondisi latihan pada training center, kondisi latihan tanding pada Tour Nusantara II dan Tour Spanyol serta kondisi pertandingan pada Hassanal Bolkiah Throphy di Brunei Darussalam dan pertandingan pamungkas Piala AFC Myanmar 2014.
Dalam perjalanan tersebut tim gizi melakukan penilaian status gizi ketiga puluh atlet sepak bola belia tersebut, baik dari aspek antropometri, komposisi tubuh, perawakan tubuh, biokimia darah, riwayat asupan makanan dan minuman serta status hidrasi. Dari hasil status gizi tersebut maka dibuatlah intervensi gizi berupa pemorsian makanan dalam kondisi latihan, pertandingan dan off session. Pemorsian makanan ini dilakukan spesifik pada setiap atlet sehingga masing-masing dari mereka memiliki porsi yang berbeda. Penerapan terapi diet khusus juga dilakukan pada atlet yang memiliki nilai kolesterol dan asam urat darah melebihi batas normal dikarenakan hadiah hadiah makanan yang diberikan oleh para fans. Program monitoring status gizi atlet sepak bola ini juga dilakukan pada berbagai kondisi, seperti: monitoring berat badan dan biokimia darah saat libur lebaran, monitoring status hidrasi pagi hari menjelang pertandingan dan monitoring status hidrasi saat bertanding. Terapi cairan juga diberikan pada atlet yang diketahui dehidrasi pada pemeriksaan status hidrasi pagi hari sebelum pertandingan agar menghindari terjadinya cedera konyol.
Penatalaksanaan gizi ini juga dilakukan pada institusi penyelenggaraan makanan. Tim Gizi mengevaluasi siklus menu yang dimiliki pihak hotel dan disesuaikan dengan food plan khusus atlet yang telah dirancang sebelumnya. Hampir pada setiap tour, tim gizi mengirimkan menu khusus pada chef hotel yang akan dituju dan berkoordinasi terkait ketersedian bahan makanan setempat. Pada Tour Spanyol bulan September 2014 lalu, tim Gizi juga berkoordinasi dengan pihak chef Hotel di Barcelona, Valencia dan Madrid didampingi oleh tim Promotor Ninesport. Pendampingang halal food juga dilakukan pada atlet muslim yang turut serta. Pembuatan berbagai siklus menu pada training center TIMNAS U-14, U-17 dan U-23 juga sudah dilakukan dan diterapkan di National Youth Training Center (NTYC) di Sawangan, Depok pada awal tahun 2015.
Evaluasi program gizi ini juga dilakukan secara berkala bersama seluruh official team seperti head coach, assistant coach, physical & conditioning coach, mental coach, medical doctor, physiotherapist, manager team, kit man, statistical anlysist. Pelaporan data gizi atlet juga disampaikan pada dokter tim dan head coach untuk menunjang data atlet yang lain. Kolaborasi yang apik ini selalu diupayakan untuk mendukung tercapai performa terbaik atlet saat bertanding.